Jejaring Sosial

 Jejaring sosial merupakan salah satu bentuk media baru yang memang sekarang di minati anak muda. Bahkan terkadang, mereka lupa berkomunikasi dengan sesama secara nyata ,karena keasyikan ngenet.

Hal ini disampaikan oleh Lee Tien-Rien, profesor dari Chinese Culture University, Taiwan, dalam orasi ilmiah New Media for The New Modern Knowledge-Based Indonesia. Kegiatan yang berlangsung di Kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Serpong, Tangerang ini merupakan bagian dari perayaan Dies Natalis UMN ke-5.

"Berapa banyak anak muda yang masih membaca koran setiap hari untuk mendapatkan berita? Namun, bisa dipastikan mereka akan menyempatkan diri untuk membuka facebook dan menghabiskan waktu berjam-jam di dalamnya," ujar Lee di hadapan para peserta di kampus UMN, Serpong.

Lee menyatakan, sosial media memberikan dampak yang luar biasa bagi kehidupan muda, yakni memperluas pengetahuan dan pergaulan. Namun, jejaring sosial tanpa kontrol dari pengguna dapat membuat mereka terdikte oleh orang lain.

"Misalnya kamu mengidolakan seorang selebritis hingga mengikuti segala perkembangan terkini tentang dirinya melalui jaringan sosial. Tanpa sadar, kamu akan mengikuti apapun yang dikenakannya, mulai dari gaya hidup hingga penampilan," katanya menjelaskan.

Maka, Lee mengimbau agar generasi muda bertindak cerdas dan tidak membiarkan diri mereka terdikte oleh tindakan orang lain. "Dunia virtual di jejaring sosial, kita akan menjadi diktaktor bagi diri sendiri. Misalnya saat memilih siapa yang akan menjadi teman kita di Facebook. Bukan sebaliknya kita didikte oleh orang lain," tuturnya.

Menurut Lee, jejaring sosial juga berperan erat dalam pertumbuhan industri kreatif, yakni bagian promosi. "Perusahaan atau lembaga, bahkan individu dapat menggunakan media sosial untuk menampilkan informasi mengenai produk maupun data diri pribadi," ujarnya.